Baca Juga. Kisah pembakaran terhadap Nabi Ibrahim tersebut terjadi ketika beliau berusia 17 tahun. Kala itu, Nabi Ibrahim telah banyak bergaul dengan banyak orang. Satu ketika ia diajak ke perayaan yang disebut sebagai perayaan tuhan-tuhan mereka. “Mari berangkat bersama kami ke perayaan tuhan-tuhan kami.”.
Kembali ke Istri Pertama dan Dikaruniai Anak. Setelah Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail, ia kembali ke rumah. Kemudian, dia menjalani hari-harinya seperti sebelumnya dengan bahagia bersama Sarah, istri Nabi Ibrahim. Ketika mereka sudah sangat tua, seorang malaikat datang ke rumah mereka dan memberikan kabar baik bahwa Sarah masih bisa hamilDikutip dari buku Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul karya Izzah Annisa, saat masih bayi, Nabi Ismail AS dibawa oleh Nabi Ibrahim AS untuk tinggal di gurun pasir bersama ibunya yakni Siti Hajar karena mereka diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjauh dari Palestina. Nabi Ibrahim AS meninggalkan mereka berdua di sana.
Nabi Ibrahim telah mendatanginya dari Palestin, tanah yang diberkati, dengan perintah Allah. Di tempat yang bakal menjadi Baitul Haram, baginda meninggalkan isteri dan anaknya Nabi Ismail AS. Ketika ditinggalkan disitu Siti Hajar merasa pelik kerana tidak ada air, tidak ada makanan, tidak ada jiran yang boleh menolong bahkan tiada manusia lainNabi Ibrahim pun menjawab dengan “ya.” Menengar jawaban ini menjadikan Siti Hajar mengambil kesimpulan sendiri, “Kalau begitu, Allah tidak akan menyia-nyiakan.” Itulah letak kepasrahan total dari Siti Hajar atas keputusan Allah. Nabi Ibrahim pun berdoa dan naik ke gunung untuk anak keturunannya dengan doa seperti pada QS Ibrahim: 37. Kisah kehidupan dan dakwah Nabi Ibrahim as. dikisahkan dalam Al-Qur’an maupun hadis. Pertama, Allah Swt. pernah memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim as. supaya menempatkan istrinya, Siti Hajar, bersama putranya, Nabi Ismail As., di sebuah lembah yang sunyi dan sepi. Nabi Ibrahim tidak mengetahui alasan Allah memberikan perintah tersebut. Berbalik kepada kisah keluarga Nabi Ibrahim AS, ia merupakan peristiwa bersejarah yang begitu signifikan. Bayangkan pengorbanan baginda AS dan isterinya, Siti Hajar yang merelakan anaknya disembelih serta kesanggupan Nabi Ismail AS menyerahkan tengkuk untuk dikorbankan oleh bapanya sendiri.
Nabi Ibrahim A.S dan keluarganya pergi dari Palestina menuju Makkah. Setelah sampai di tujuan, kemudian Nabi Ibrahim A.S memberi istrinya bekal persediaan air yang sedikit. Atas wahyu dari Allah, selanjutnya Nabi Ibrahim A.S meninggalkan mereka berdua. Siti Hajar pun merasa sedih karena ditinggalkan di tempat yang tidak terdapat penduduk.